PROPOSAL PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU TINGKAT PROFITABILITAS
BANK UMUM
SYARIAH DI INDONESIA
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan
industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang
memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan
progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset
lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran
industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin
signifikan.[1]
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia ini terlihat
dari jumlah bank umum syariah yang sekarang telah mencapai 11 bank, unit usaha
syariah sebanyak 24 bank, dan 156 bank pembiayaan rakyat syariah.[2]Peningkatan
jumlah kantor perbankan syariah diiringi dengan meningkatnya total asset
perbankan syariah. Tahun 2008 total
asset mencapai Rp 49.555 miliar, tahun 2009 sebesar Rp 66.090 miliar, tahun
2010 sebesar Rp 97.519 miliar, tahun 2011 sebesar Rp 145.466 miliar, dan tahun
2012 sebesar Rp 195.018 miliar.[3]
Dengan total asset yang semakin besar dari tahun ketahun,
diharapkan perbankan syariah dapat mengelola asset dengan efeketif yang
akhirnya akan meningkatkan laba bank tersebut. Karena total asset perbankan
syariah yang besarnya sudah ratusan miliar rupiah tersebut akan memberikan
kekuatan tersendiri untuk mendorong pertumbuhan bank syariah. Oleh kerena itu, masa mendatang diharapkan
minat masyarakat Indonesia semakin tinggi untuk menggunakan bank syariah dan
pada gilirannya akan meningkatkan signifikansi peran bank syariah dalam
mendukung stabilitas sistem keuangan nasional.
Mengingat begitu pentingnya fungsi dan peranan perbankan
syariah di Indonesia, maka pihak bank syariah perlu meningkatkan kinerjanya
agar tercipta perbankan dengan prinsip syariah dan efisien. Profitibalitas merupakan indikator yang
paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas
yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya.[4]
Analisis ROA mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dipunyai
perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menandanai tersebut. variasi
dalam perhitungan ROA, adalah dengan memasukan biaya pendanaan. Biaya-biaya
pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang merupakan biaya pendanaan dengan
utang. Dividen yang merupakan biaya pendanaan dengan saham dalam analisis ROA
tidak diperhitungkan. Biaya bunga ditambahkan ke laba yang diperoleh
perusahaan. ROA bisa diinterpretasikan sebagai hasil dari serangkaian kebijakan
perusahaan (strategi) dan pengaruh dari faktor-faktor lingkungan (environmental factors). Analisis
difokuskanpada profitabilitas aset, dan dengan demikian tidak memperhitungkan
cara-cara untuk mendanai aset tersebut.
Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih
mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang
dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini ROA digunakan sebagai alat ukuran kinerja perbankan.Dipilihnya
industri perbankan dalam penelitian ini karena kegiatan bank sangat diperlukan
bagi lancarnya kegiatan perekonomian sektor riil. Serta lebih dikhususkan pada
profitabilitas perbankan karena penelitian tentang profitabilitas bank masih
banyak research gap antara penelitian satu dengan yang lain, maka perlu
dilakukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan kejelasan.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas
bank, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal bank bisa
diukur dengan menggunakan rasio-rasio keuangannya, karena dalam menganalisis
laporan keuangan akan mudah jika menghitung rasio-rasio keuangan suatu
perusahaan.[5]
Menurut
Gitman (2009), menyatakan bahwa metode perhitungan profitabilitas perusahaan
dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : Operating income ratio, operating ratio, net profit margin, return on
investment, return on asset (ROA), return on equity (ROE), return on sales.
Penelian tentang tingkat profitabilitas telah banyak
diteliti oleh para peneliti perbankan syariah, namun dari beberapa hasil
penelitian masih belum memberikan gambaran yang jelas dan masih terdapat
kontradiktif teori yang terjadi. Peneliti mengutip dari beberapa hasil
penelilitan tentang profitabilitas perbankan syariah baik yang dilakukan di
negara lain atau di Indonesia. Diantaranya hasil penelitiannya.
Samir
Abderrazek Srairi dalam penelitiannya menggunakan ROAA (the return on average total asset of the banks) sebgai proksi profitabilitas.Hasil
penelitian: variable inflasi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank
syariah dan konvensional. Sedangkan variable pendapatan nasional dan jumlah
uang yang beredar berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank
syariah dan bank konvensional.[6]
Sudin
Haron dan Waz azmi yang melakukan penelitian tentang profitabilitas benk
syariah menggunakan analisis kointegrasi. Hasil penelitian: variabel market
share dan size tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas bank syariah,
sedangkan interest rate, inflasi dan money supply memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas.[7]
Penelitian- penelitian tersebut dilakukan
dinegara lain, sementara
yang dilakukan di Indonesia diantaranya dilakukan oleh Adi Stiawan dalam
tesisnya menemukan bahwa variabel variabel pertumbuhan inflasi dan pertumbuhan
pendapatan nasional tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap
profitabilitas bank syariah.[8]
Melihat
pentingnya analisisi lebih lanjut tentang profitabilitas, maka perlu diselidiki
faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi profitabilitas bank umum syariah
syariah di Indonesia seperti, pendapatan nasional, inflasi, tingkat suku bunga,
market share, Size dan jumlah uang
yang beredar.Penelitian ini akan menguji pengaruh pendapatan nasional, inflasi,
tingkat suku bunga, market share, Size dan jumlah uang yang beredar terhadap
tingkat profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.
Penelitian ini menjadi penting untuk
melihat hubungan jangka panjang darivariabel-variabel makro ekonomi terhadap
profitabilias bank syariah sehingga manajemen bank syariah dapat menentukan
kebijakan yang tepat terkait perubahan-perubahan kondisi
makro ekonomi yang mengalami perubahan drastis.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Pokok Masalah yang akan diteliti berdasarkan
pemaparan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya adalah:
1.
Bagaimanakah
pengaruh pendapatan nasional terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah
di Indonesia?
2.
Bagaimanakah
pengaruh inflasi terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah di
Indonesia?
3.
Bagaimanakah
pengaruh tingkat suku bunga terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah
di Indonesia?
4.
Bagaimanakah
pengaruh market share terhadap
tingkat profitabilitas bank umum syariah di Indonesia?
5.
Bagaimanakah
pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah di
Indonesia?
6.
Bagaimanakah
pengaruh jumlah uang yang beredar terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah
di Indonesia?
1.3 TUJUAN
DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1.3.1
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan
rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini dilakukan adalah meneganalisis
dan menjelaskan variabel yang mempengaruhi tingkat pendapatan keuangan Bank
Umum Syariah yang diwakili Bank syariah Manndiri, Bank Muamalat Indonesia, dan
Bank syariah Mega Indonesia.
1.3.2
MANFAAT PENELITIAN
Kegunaan
penelitian yang dilakukan berkaitan dengan profitabilitas pada bank syariah
beserta variabel-variabel yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut:
1.
Penelitian diharapkan bermanfaat
terutama bagi para debitur maupunkreditur bank syariah guna mengetahui
bagaimana perubahan suatu kondisi,baik internal maupaun eksternal perbankan
mempengaruhi kinerja banksyariah. Dengan begitu debitur maupun kreditur
mempunyai gambaran pada kondisi yang bagaimana suatu perbankan dapat
menguntungkan sebagai media investasi maupun penyedia dana.
2.
Bagi bank syariah diharapkan dapat
menjadi pertimbangan dalam pembuatan keputusan terhadap kebijakan pembiayaan
maupun ekspansi asset serta untuk langkah antisipasi terhadap semua faktor yang
nantinya akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
3.
Bagi akademisi dapat memberikan manfaat
dalam hal pengembangan ilmu ekonomi khususnya manajemen keuangan, melalui
pendekatan dan cakupan variable yang digunakan, terutama pengaruh kondisi makro
ekonomi dan pangsa asset bank syariah terhadap kinerja bank syariah yang diukur
dari profitabilitasnya.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TELAAH
PUSTAKA
Penelitian
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank syariah telah
banyak dilakukan, dimulai dari penelitian yang dilakukan oleh Sudin Haronn
(1996) dengan penelitiannya yang berjudul “Determinants of Islamic Bank
Profitability”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel suku bunga
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank syariah yang
diproksikan dengan ATCR (net profit after tax as a percentage of capital and
reserves), jumlah uang yang beredar berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas bank syariah, sedangkan variabel market place, market
share, inflasi dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas bank syariah.[9]
Samir
Abderrazek Srairi dalam penelitiannya menggunakan ROAA (the return on
average total assets of the banks) sebagai proksi profitabilitas. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas bank syariah dan bank konvensional. Variabel pendapatan nasional
berpengaruh positif signifikan terhadap terhadap profitabilitas bank syariah
dan bank konvensional. Variabel jumlah uang yang beredar berpengaruh positif
signifikan terhadap terhadap profitabilitas bank syariah dan bank konvensional.[10]
Sudin
Haron dan Wan Azmi melakukan penelitian tentang profitabilitas bank syariah
dengan menggunakan analisis kointegrasi. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa
variabel market share dan size tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadapprofitabilitas, interest rate memiliki pengaruh positif
signifikan dengan profitabilitas.Inflasi memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap profitabilitas. Money supply memiliki pengaruh yang positif
terhadap profitabilitas.[11]
Penelitian-penelitian
tersebut dilakukan di negara lain, sementara yang dilakukan di Indonesia
diantaranya dilakukan oleh Adi Stiawan dalam tesisnya menemukan bahwa variabel
variabel pertumbuhan inflasi dan pertumbuhan pendapatan nasional tidak
menunjukkan pengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank syariah.[12]
Penelitian
Aria Muharram menunjukkan bahwa pendapatan nasional berpengaruh secara
signifikan terhadap laba operasional bank umum syariah. Sedangkan variabel
inflasi dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap laba operasional bank
umum syariah.[13]Adapun
penelitian- penelitian sebelumnya dapat dilihat lebih ringkas pada tabel Berikut Ini.
Tabel
Ringkasan Penelitian
Terdahulu
No
|
Peneliti
|
Judul Penelitian
|
Variabel Penelitian
|
Hasil Penelitian
|
1
|
Sudin Haroon (1996)
|
Determinants of Islamic Bank
Profitability
|
Suku Bunga,Jumlah uang yang
Beredar, Market Place, Market Share, Inflasi dan Ukuran Perusahaan
|
Variabel suku bunga berpengaruh negatif dan
signifikan, sedangkan variabel jumlah uang yang beredar, market place, market
share, Inflasi dan ukuran tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum
syariah.
|
2
|
Samir Abderrajek
(2009)
|
Factor Influencing the Profitability of
Conventional and Islamic Commercial Banks in GCC Countries
|
Inflasi, pendapatan nasional,
jumlah uang yang beredar.
|
Variabel pendapatan Nasional dan Jumlah uang
yang beredar berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank
syariah, sedangkan variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
bank syariah.
|
3
|
Sudin Haroon dan Wan Azmi
(2009)
|
profitabilitas bank syariah dengan
menggunakan analisis kointegrasi
|
Market Share, Size, Interest
Rate, Inflasi dan Money Supply.
|
Variabel Interest Rate, Inflasi dan Money
Supply memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilirtas,
sedangkan market share dan size tidak memiliki pengaruh signifikan terhdap
profitabilitas.
|
4
|
Adi Stiawan (2009)
|
Pengaruh faktor makroekonomi, pangsa
pasar dan Karakteristik bank terhadap profitabilitas bank syariah
|
Inflasi, Pendapatan Nasional,
|
Variabel pertumbuhan Inflasi dan pertumbuhan
Pendapatan Nasional tidak menunjukan pengaruh yang sinifikan.
|
5
|
Aria Muharram
(2009)
|
Analisis Pengaruh Kondisi Makro Ekonomi Terhadap
Perubahan Laba Operasional Bank Umum Syariah d Indonesia Periode 2005-2007
|
Pndapatan Nasional, Inflasi.
|
Variabel Pendapatan Nasional Berpengaruh Secara
Signifikan, Sedangkan Inflasi tidak Berpengaruh terhadap profitabilitas
perbankan sayariah.
|
dalam
penelitian-penelitian tersebut diatas, masih banyak kontradiktif teori, belum
ada kejelasan mengenai pengaruh faktor profitabilitas Bank Syariah. penggunaan
alat analisis error correction model masih jarang digunakan padahal
mampu mengatasi model regresi lancung dan juga mampu menampilkan apakah
spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau belum. Oleh karena itu dalam
penelitin ini penulis akan meneliti pengaruh variable makro ekonomi terhadap
profitabilitas bank umum syariah dengan menggunakan analisis error
correction model. Penelitian ini akan mengkonfirmasi temuan Sudin Haron dan
Wan Azmi dengan memfokuskan pada faktor eksternal yang mempengaruhi
profitabilitas bank syariah dengan objek penelitian pada bank syariahdi
Indonesia.
2.2 LANDASAN TEORI
2.2.1
Profotabilitas Bank Syariah
Menurut
Balanchandher, profitabilitas bank ditentukan oleh faktor-faktor yang dapat
dikendalikan oleh manajemen dan faktor-faktor diluar kendali manajemen.
Faktor-faktor yang dapat dikendalikan manajemen merupakan faktor-faktor yang
menggambarkan kebijakan dan keputusan manajemen bank itu sendiri, seperti
penghimpunan dana, manajemen modal, manajemen likuiditas, dan manajemen biaya.
Sedangkan faktor-faktor diluar kendali manajemen mencakup faktor lingkungan dan
karakteristik bank, faktor lingkungan meliputi struktur pasar, regulasi,
inflasi, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan pasar. Faktor karakteristik bank
meliputi: ukuran perusahaan dan kepemilikan.[14]
Menurut
M. Kabir Hassan, tingkat profitabilitas bank dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik internal maupun eksternal. Beberapa faktor tersebut adalah karakteristik
bank, indikator makro, perpajakan, struktur keuangan, kualitas asset, modal,
dan likuiditas.[15]
2.2.2
Pendapatan Nasional
Secara
Sederhana Pendapatan Nasional dapat diartikan sebagai jumlah baranng dan jasa
yang dihasilkan suatau negara pada periode tertentu biasanya satu tahun.
Istilah yang terkait dengan pendapatan nasional beragam antara lain: produk
domestik bruto (groos domestic product/GDP), Produk nasional bruto ( groos
national product/GNP), Serta Produk naional neto (net national product/NNP). [16]Temuan-temuan
dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pendapatan nasional memiliki
pengaruh positif terhadap profitabilitas bank syariah, diantaranya dalam
penelitian yang dilakukan oleh Samir Abderrazek Srairi.
2.2.3
Inflasi
Inflasi
adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus
menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut
inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan) kepada
barang lainnya[17].
Penelitian yang dilakukan oleh Hassan dan Bashir menunjukkan bahwa inflasi
mempunyai pengaruh yang negatif terhadap profitabilitas bank syariah[18].
2.2.4
Tingkat Suku Bunga
Pengertian
dasar tingkat suku bunga yaitu sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka
tertentu[19].
Tingkat bunga mempengaruhi jumlah dana yang ingin dipinjamkan oleh peminjam dan
jumlah dana yang akan dipinjamkan oleh pemilik dana. Suatu keadaan dimana supply
of demand sama dengan demand of funds, maka tingkat bunga berada
dalam equilibrium. Pada kenyataanya, tingkat bunga akan secara tetap mengalami
perubahan turun naik mencari posisi equilibrium baru.
Sudin
Haron dalam penelitiannya yang berjudul “Determinants of Islamic Bank
Profitability” menemukan bahwa suku bunga berpengaruh negatif dansignifikan
terhadap profitabilitas bank syariah.
2.2.5
Market Share
Market
share dianggap
sebagai salah satu faktor penentu profitabilitas, semakin besar market share
maka potensi keuntungan bank juga akan semakin besar. Penelitian yang
dilakukan oleh Short (1979) dan Smirlock (1985) menunjukkan bahwa market
share berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank[20].
2.2.6
Ukuran Prusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat
diklasifikasikan seberapa besar perusahaan tersebut. Proksi yang menunjukkan
besar atau kecilnya suatu perusahaan antara lain total aktiva, log size,
nilai market capitalized, dan total penjualan. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya
terbagimenjadi tiga kategori yang didasarkan kepada total aset perusahaan yaitu
perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium firm), dan
perusahaan kecil (small firm).
Pada
penelitian-penelitian sebelumnya, hampir seluruhnya menggunakan total aktiva
sebagai proksi dari ukuran sebuah bank.Total aktiva dipilih sebagai proksi
ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva relatif lebih
stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan.Total
aset yang lebih besar juga menggambarkan kestabilan dan kemapanan perusahaan
dalam menghasilkan labanya dibandingkan bank kecil.
Hal ini mencerminkan kestabilan perusahaan kedepannya.Menurut penelitian Sudin
dan Wan Azmi bahwa Size tidak memiliki pengaruh positif signifikan dengan
profitabilitas.
2.2.7
Jumlah Uang yang Beredar
Penelitian Bourke (1989) menggunakan jumlah uang
beredar sebagai proksi untuk pertumbuhan pasar. Hasil temuannya menunjukkan bahwa
pertumbuhan pasar akan menciptakan suatu lingkungan yang dapat meningkatkan
meningkatkankeuntungan. Dalam penelitiannya, Haron menemukan hubungan positif
antara jumlah uang beredardan profitabilitas bank syariah.
2.3 HIPOTESIS
PENELITIAN
2.3.1
Pengaruh
Pendapatan Nasional terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia.
Pendapatan Nasional merupakan jumlah nilai barang
dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu
yang dihitung berdasarkan nilai pasar. Perhitungan pndapatan Nasional akan
memberikan GDP secara teratur yang
merupakan ukuran dasar dari performansi perekonomian dalam memproduksi barang
dan jasa.
Menurut
Samir Abderrazek Srairi dari penelitiannya menunjukkan bahwa pendapatan
nasional memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas bank syariah,
diantaranya dalam penelitian yang dilakukan oleh Pendapatan
Nasional tidak berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank umum
syariah. Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagi berikut:
H01: Pendapatan nasional tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.
2.3.2
Pengaruh
Inflasi terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
Inflasi yang tinggi dapat ,menurunkan kegiatan
investasi. Inflasi akan berpengaruh terhadap kenaikan biaya produksi. Biaya
produksi yang tinggi akan menyebabkan harga jual barang-barang produksi naik,
dan hal ini menurunkan daya beli masyarakat karena pendapatan riil masyarakat
juga menurun. Menurunnya daya beli masyarakat mengakibatkan menurunnya
penjualan perusahaan, dan menurunnya penjualan perusahaan akan menurunkan
keuntungan perusahaan. Jika keuntungan perusahaan menurun, maka dapat dikatakan
bahwa kinerja perusahaan juga menurun yang mengakibatkan produktifitas sektor
riil menurun.
Jadi akibat yang terjadi dengan tingginya inflasi
adalah penurunan kinerja perusahaan, sektor riil tidak berkembang, investasi
menjadi lambat, dan PHK terjadi dimana-mana, sehingga terjadilah banyak
pengangguran.[21]Menurunnya
keuntungan perusahaan dapat mempengaruhi profitabilitas bank syariah, karena
pendapatan bank dari investasi dari sektor riil akan menurun.
H02: Inflasi bengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank
umum syariah di Indonesia.
2.3.3
Pengaruh
Tingkat Suku Bunga terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
Naiknya suku bunga pada bank konvensional yang akan
mendorong masyarakat untuk menabung dan
malas untuk berinvestasi di sektor riil. Kenaikan tingkat suku bunga juga akan
ditanggung oleh investor, yaitu berupa kenaikan biaya bunga juga akan
ditanggung oleh investor, yaitu berupa kenaikan biaya bunga bagi perusahan.
Masyarakat tidak mau beresiko melakukan investasi dengan biaya tinggi,
akibatnya investasi menjadi tidak berkembang. Perusahaan banyak mengalami
kesulitan untuk mempertahankan hidupnya, dan ini menyebabkan kinerja perusahaan
menurun. [22]Menurunnya
produktifitas pada sektor riil akan menurunkan profitabilitas bank syariah.
Investasi merupakan fungsi tingkat
bunga, semakin tinggi tingkat bunga, semakin kecil keinginan masyarakat untuk
mengadakan investasi. Karena keuntungan yang diharapkan dari investasi tersebut
akan lebih dari tingkat bunga (biaya penggunaan pinjaman tersebut).
H03: Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh negatif yang
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia
2.3.4
Pengaruh
market share terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia
Market
sharedianggap sebagai salah satu faktor penentu
profitabilitas, semakin besar market share maka potensi keuntungan bank
juga akan semakin besar. Penelitian yang dilakukan oleh Short (1979) dan
Smirlock (1985) menunjukkan bahwa market share berpengaruh positif terhadap
profitabilitas bank.[23]
Menurut
Schuster (1984) perusahaan dengan pangsa pasar yang lebih besar lebih
menguntungkan karena skala ekonomi yang besar mempunyai kekuatan pasar yang
lebih besar dan kualitas manajemen yang lebih baik. Selain itu, Shepherd (1982)
dalam teori penguasaan pasar (market power) menyatakan bahwa hany
perusahaan yang mempunyai pangsa pasar besar dan produk yang terdiferensiasi
yang dapat menerapkan penguasaan pasar yang akan memperoleh profit.
H04: Pangsa pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadapprofitabilitas bank umum syariah di Indonesia.
2.3.5
Pengaruh
ukuran perusahaan terhadap profitabilitas bank umum syariah di
Indonesia.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat
diklasifikasikan seberapa besar perusahaan tersebut. Proksi yang menunjukkan
besar atau kecilnya suatu perusahaan antara lain total aktiva, log size,
nilai market capitalized, dan total penjualan (Yusselfyanti, 2012) .
Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagimenjadi tiga kategori yang
didasarkan kepada total aset perusahaan yaitu perusahaan besar (large firm),
perusahaan menengah (medium firm), dan perusahaan kecil (small
firm) (Machfoedz, 1994).
Pada penelitian-penelitian sebelumnya, hampir
seluruhnya menggunakan total aktiva sebagai proksi dari ukuran sebuah
bank.Total aktiva dipilih sebagai proksi ukuran perusahaan dengan
mempertimbangkan bahwa nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai
market capitalized dan penjualan (Wuryatiningsih, 2002 dalam Sudarmadji
dan Sularto, 2007). Total aset yang lebih besar juga menggambarkan kestabilan
dan kemapanan perusahaan dalammenghasilkan labanya dibandingkan bank kecil. Hal
ini mencerminkan kestabilan perusahaan kedepannya.Menurut penelitian Sudin dan Wan Azmi bahwa
Size tidak memiliki pengaruh positif signifikan dengan profitabilitas.
H05: Size tidak memiliki pengaruh positif signifikan dengan profitabilitas bank umum
syariah di indonesia.
2.3.6
Pengaruh
jumlah uang beredar terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
Pertumbuhan jumlah uang beredar akan
menciptakan permintaan terhadap instrument-instrumen pasar keuangan, termasuk
produk investasi yang ditawarkan oleh bank syariah. Penyerapan jumlah uang yang
beredar bagi bank syariah akan meningkatkan liquiditas keuangan yang dapat
digunakan untuk menamah investasi bank syariah. Peningkatan jumlah investasi
bank syariah ini tentu akan meningkatkan tingkat keuangan (profitabilitas) bank
syariah.
H06: Jumlah uang yang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.
Dari beberapa
variabel tersebut diatas dapat digambarkan menjadi model penelitian ini sebagai
berikut:
Gambar
PENDAPATAN
NASIONAL
|
INFLASI
|
TINGKAT SUKU
BUNGA
|
MARKET SHARE
|
UKURAN PERUSAHAAN
|
JUMLAH
UANG YANG BEREDAR
|
PROFITABILITAS
(ROE)
|
METODE PENELITIAN
3.1 TUJUAN RISET
Penelitian
ini bertujuan untuk pengujian hipotesis. Yaitu metode pngambilan keputusan berdasarkan analisis
data.
3.2 JENIS PENGUJIAN HIPOTESIS
Jenis dari penelitian menggunakan Riset kausal. merupakan riset yang bertujan membuktikan hubungan sebab
akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang
di teliti.
3.3 DIMENSI WAKTU RISET
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
gabungan antar-perusahaan (Cross Section)
dan data antar-waktu ((Time Series)
atau Pooled Cross Sectional and Time
Series Data yang disebut juga data
runtun waktu silang (cross-sectional time series), dimana banyak kasus (orang,
perusahaan, Instansi, lembaga, dan lain-lain) diamati pada dua periode waktu
atau lebih yang diindikasikan dengan penggunaan data time series. Data diperoleh dari situs Bank Indonesia, media
cetak dan jurnal. Periode waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari
tahun 2010 sampai tahun 2013.
3.4 TINGKAT KEDALAMAN RISET
Kurang
mendalam tapi generalisasinya tinggi
3.5 METODE PENGUMPULAN DATA
Metode yang digunakan dalam memperoleh
data yang ada adalah:
3.5.1
Observasi tidak
langsung.
Dilakukan dengan membuka dan
mendownload website dari objek yang diteliti, sehingga dapat diperoleh laporan
keuangan, gambaran umum bank serta perkembangannya.
Adapun situs yang digunakan adalah
a. www.bi.go.id
f. www.megasyariah.co.id
3.6
LINGKUNGAN RISET
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif
kuantitatif. Metode deskriptif yaitu metode yang didasarkan pada analisis
dengan pendeskripsian faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah yang
dimaksudkan sebagai pendukung untuk analisis metode kuantitatif. Sedangkan
metode kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari berbagai
variabel yang menjadi objek penelitian.[24]
Sedangkan muara penelitian ini adalah penelitian pustaka.
Objek penelitian ini adalah tingkat profitabilitas bank umum syariah yang
menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu: Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank
Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI).
3.7
UNIT ANALISIS
Variabel
|
Keterangan
|
Sumber
|
Variabel Dependen
|
||
Return on
Asset
(ROA)
|
Persentase Laba bersih
bunga dengan total aset
rata-rata
|
Laporan Keuangan
Triwulanan Bank Syariah
Mandiri, Bank Muamalat
Indonesia, dan Bank Mega
Syariah Indonesia
|
Variabel Independn
|
||
Inflasi (INF)
Pendapatan
Nasional (GDP)
Tingkat Suku
Bunga (SBI)
Pansa Pasar /
Market Share
(MKSH)
Ukuran
Perusahaan
Jumlah Uang
Yang Beredar
(MON)
|
Persentase kenaikan
indeks harga konsumen
(IHK)
Persentase laju
pertumbuhan gross
domestic product
triwulanan
Suku bunga deposito
bejangka 3 bulan yang
dipublikasikan bank
indonesia
Persentase total asset bank
syariah terhadap total asset
perbankan nasional
Log Natural
(Ln) dari totalassets tiap tahun
Persentase pertumbuhan
jumlah uang yang beredar
(M2)
|
Laporan Kebijakan Moneter
- Bank Indonesia
Laporan Data Sosial
Ekonomi Badan Pusat
Statistik
Laporan Kebijakan Moneter
- Bank Indonesia
Statistik Perbankan
Indonesia - Bank Indonesia
Laporan Keuangan
tahunan Bank Syariah
Mandiri, Bank Muamalat
Indonesia, dan Bank Mega
Syariah Indonesia
Laporan Kebijakan Moneter
- Bank Indonesia
|
3.8 MODEL EMPIRIS DAN DEFINISI VARIABEL-VARIABEL
3.81. Profitabilitas Bank Syariah
Manajemen adalah faktor utama yang mempengaruhi
profitabilitas bank. Seluruh manajemen bank, baik yang mencakup manajemen
permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umun, manajemen rentabilitas
dan manajemen likuiditas pada akhirnya akan mempengaruhi dan bermuara pada
perolehan laba profitabilitas pada perusahaan perbankan.
Menurut Siamat (1995), rasio profitabilitas digunakan
untuk mengukur efektifitas bank dalam memperoleh laba. Disamping dapat
dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan, rasio-rasio profitabilitas ini
sangat penting untuk diamati mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk
mempertahankan arus sumber-sumber modal. Teknik analisis profitabilitas ini
melibatkan hubungan antara pos-pos tertentu dalam laporan perhitungan laba rugi
untuk memperoleh ukuranukuran yang dapat digunakan sebagai indikator untuk
menilai efisiensi dan kemampuan bank memperoleh laba. Oleh karena itu teknik
analisis ini disebut juga dengan analisis laporan laba rugi.
Analisis profitabilitas yang relevan dipergunakan dalam
meneliti profitabilitas perbankan adalah ROA. Menurut Meythi (2005) alasan
penggunaan ROA dikarenakan BI sebagai pembina dan pengawas perbankan yang lebih
mementingkan asset yang dananya berasal dari masyarakat.
Disamping itu ROA merupakan metode pengukuran yang paling
obyektif yang didasarkan pada data akuntansi yang tersedia dan besarnya ROA
dapat mencerminkan hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan terutama
perbankan.
ROA merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak
dengan total asset dalam suatu periode, rumus yang digunakan untuk mencari ROA
adalah sebagai berikut:
Laba Sebelum Pajak
ROA= x 100%
Total Aset
|
3.8.2 Iflasi
Inflasi merupakan presentasi kecepatan kenaikan
harga-harga dalam suatu tahun tertentu. Atau dengan kata lain adanya penurunan
dari nilai mata uang yang berlaku (Rivai, 2009). Inflasi yang disediakan di
Bank Indonesia maupun Badan Pusat Statistik berupa data inflasi bulanan. Pada
penelitian ini menggunakan pertumbuhan inflasi data triwulan. Oleh karena itu
inflasi dihitung berdasarkan pertumbuhan rata-rata inflasi per tiga bulan.
Secara lebih rinci perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
Pertumbuhan Inflasi = inflasi TW0 – inflasi TW1
|
3.8.3 Pendapatan Nasional
Pengertian GDP (Gross Domestic Produk) adalah
hasil output produksi dalam suatu perekonomian dengan tidak memperhitungkan
pemilik faktor produksi dan hanya menghitung total produksi dalam suatu
perekonomian saja. Pertumbuhan GDP diukur dengan membandingkan dengan GDP kurun
waktu t dengan GDP kurun waktu t-1. Data yang digunakan adalah pertumbuhan
triwulanan sesuai dengan data lain yang digunakan. Data langsung diambil dari
BPS pertumbuhan GDP. Data yang disediakan sudah berupa data triwulanan.
GDP
dapat dihitung dengan rumus (BPS 2008):
Pertumbuhan GDP = GDP t0- GDP t1
|
3.8.4 Tingkat Suku Bunga
Menurut Prathama Rahardja (2006), Pendapatan bunga bersih
dibagi aktiva produktifdikali 100 %. Dimana Pendapatan bersih = pendapatan
bunga beban bunga, aktivaproduktif merupakan penanaman dana bank baik dalam
rupiah maupun valas dalam bentukkredit, surat berharga, penempatan antar bank,
penyertaan termasuk komitmen dankontingensi pada transaksi rekening
administratif yang diperhitungkan untuk aktivaproduktif yang menghasilkan bunga
(interest bearing assets). Rumus yang digunakan sesuai
Pendapatan Bunga Bersih
NIM =
Rata- rata Aktiva Produktif
|
3.8.5 Market Share
Market share dianggap sebagai salah satu faktor penentu
profitabilitas, semakin besar market share maka potensi keuntungan bank
juga akan semakin besar. Penelitian yang dilakukan oleh Short (1979) dan
Smirlock (1985) menunjukkan bahwa market share berpengaruh positif terhadap
profitabilitas bank.
Persentase total asset bank syariah
Market Share =
total asset perbankan nasional
|
3.8.6 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat diproksi dengan penjualanmaupun
total assetnya. Pada perbankan ukuran (size) lebihcenderung dilihat dari total
assetnya mengingat produk utamanyaadalah pembiayaan serta investasi, sedangkan
penjualan lebihdipakai pada produk asuransi maupun perusahaan yang bergerakpada
penjualan langsung seperti customer goods. Pada penelitian iniukuran perusahaan
diukur dengan log natural dari total asset bank(Machfoedz, 1994).
SIZE = Log n Total Aset
|
3.8.7 Jumlah uang yang beredar
Pertumbuhan jumlah uang beredar akan
menciptakan permintaan terhadap instrument-instrumen pasar keuangan, termasuk
produk investasi yang ditawarkan oleh bank syariah. Penyerapan jumlah uang yang
beredar bagi bank syariah akan meningkatkan liquiditas keuangan yang dapat
digunakan untuk menamah investasi bank syariah. Peningkatan jumlah investasi
bank syariah ini tentu akan meningkatkan tingkat keuangan (profitabilitas) bank
syariah.
MON = Persentase pertumbuhan jumlah uang yang bereda
|
3.9 METODE
PENGAMBILAN SAMPEL
Sampel pada peneltian ini dipilih sesuai dengan
karakteristiknya menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive
sampling adalah metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada
kriteria-kriteria tertentu, Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: (1) Bank yang termasuk bank umum syariah, (2) Bank tersebut beroperasi
dan mengeluarkan laporan keuangan triwulanan selama periode penelitian yaitu
triwulan I tahun 2011 sampai triwulan III tahun 2013.
3.10 PENGUJIAN DATA
Dalam penelitian ini penulis menganalisis data dengan
menggunakan model
regresi kointegrasi dalam penelitian inu menggunakan metode kuadrat terkecil
(Ordinary Least Square). Berdasarkan
tujuan dari penelitian ini, maka metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu antara lain :
3.10.1 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Pengujian
asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa autokorelasi, multikolinieritas,
dan heterokedastisitas tidak terdapat dalam penelitian ini atau data yang
dihasilkan berdistribusi normal (Aria Muharam 2009). Apabila hal tersebut tidak
ditemukan maka asumsi klasik regresi telah terpenuhi.
Pengujian
asumsi klasik ini terdiri dari :
a.
Uji normalitas
Pengujian
normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah
berdistribusi normal. Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
statistik yaitu melalui nilai Skweeness dari descriptive statistic dimana
bila nilai statistik Skweeness-nya mendekati nol maka data dalam
penelitian ini telah terdistribusi secara normal dan juga melalui analisis
grafik normal probability plot dimana garis yang menggambarkan data yang
sesungguhnya akan mengikuti
garis
diagonalnya.
b.
Pengujian
heteroskedastisitas
Pengujian
ini bertujuan untuk melihat penyebaran data. Uji ini dapat dilakukan dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED) dengan
residualnya (SRESID). Apabila dalam grafik tersebut tidak teredapat pola tertentu
yang teratur maka diidentifikasi tidak terdapat heteroskedastisitas.
c.
Pengujian
multikolinieritas
Uji
multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen. Hasil dari pengujian ini dapat
dilihat dari nilai Variance Inflation Faktor (VIF) dengan persamaan VIF
= 1/tolerance. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terdapat
multikolinieritas.
d.
Pengujian
autokorelasi
Pengujian
ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi.
Pengujian ini menggunakan model Durbin – Watson (DW test). Apabila nilai DW
terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4 – du) berarti telah
memenuhi asumsi klasik regresi atau berarti tidak terdapat autokorelasi.
3.10.2
Model
pengujian dengan tehnik analisis regresi kointegrasi
Dalam penelitian ini penulis menganalisis data dengan
menggunakan model
regresi kointegrasi dalam penelitian inu menggunakan metode kuadrat terkecil
(Ordinary Least Square).
Adapun
bentuk persamaannya adalah sebagai berikut :
ROAt
= β0 –β1 INFt + β2 GDPt –
β3 SBIt + β4 MKSHt + β5
SIZEt +β6 MONt +
t
DROAt = β0 –β1 DINFt
+ β2 DGDPt - β3 DSBIt +β4
DMKSHt + β5 DSIZEt +β6 DMONt
+
CTt-1
Untuk model koreksi kesalahan dirumuskan sebagai
berikut:
Dimana:
DROEt :
Perubahan Return on Equity (ROE – ROEt-1)
β0 : Konstanta
DINFt : Perubahan Inflasi periode t (INF –
INFt-1)
DGDPt :
Perubahan Pendapatan nasional periode t (GDP – GDPt-1)
DSBIt :
Perubahan Tingkat suku bunga periode t (SBI – SBIt-1)
DMKSHt : Perubahan Market share bank syariah periode
t
(MKSH – MKSHt-1)
DSIZEt
: Perubahan Size
DMONt : Perubahan Jumlah uang yang beredar
periode t
(MON – MONt-1)
ECTt-1 :
Error Correction Term periode t-1 (RESID(-1))
β1 – β5 :
Koefisien regresi masing-masing variabel
β6 : Koefisien ECT (error correction term)
|
[4] Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain,
(Yogyakarta:Ekonisia, 2004), hlm.84-86
[5] Mamduh M.
Hanafi, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1996), hlm.5 .
[6]Samir Abderrazek Srairi, “Factor
Influencing the Profitability of Conventional and
Islamic Commercial Banks in GCC Countries”,
Review of Islamic Economics, Vol. 13, No. 1, 2009,hlm21
[7]Sudin Haron dan Wan Nursofiza Wan Azmi, op
cit., hlm. 12-13.
[8]Adi Stiawan, “Pengaruh faktor makroekonomi,
pangsa pasar dan Karakteristik bank terhadap profitabilitas bank syariah (studi
pada perbankan syariah periode 2005-2008", Tesis, Universitas
Diponegoro Semarang, Tidak Dipublikasikan, 2009, hlm. 89
[9]Sudin Haron, “Determinants of Islamic Bank
Profitability” Global Journal of Finance and
Economics, USA, Vol 1, No 1, Maret 2004, hh. 16-17.
[10]Samir Abderrazek Srairi, “Factor
Influencing the Profitability of Conventional andIslamic Commercial Banks in
GCC Countries”, Review of Islamic Economics, Vol. 13, No. 1, 2009, h. 21.
[12]Adi Stiawan, “Pengaruh faktor
makroekonomi, pangsa pasar dan Karakteristik bank terhadap profitabilitas bank
syariah (studi pada perbankan syariah periode 2005-2008", Tesis, Universitas Diponegoro Semarang,
Tidak Dipublikasikan, 2009, h. 89.
[13]Aria Muharram, “Analisis Pengaruh
Kondisi Makro Ekonomi Terhadap Perubahan Laba Operasional Bank Umum Syariah d
Indonesia Periode 2005-2007)”, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tidak Dipublikasikan,
2009 , h. 120.
[14]Balanhandher K. Guru, J. Staunton dan B.
Shanmugam, “Determinan of Commercial Bank Profitability in Malaysia”, Asian
Academy of Management Journal, USM Malaysia, Vol 5 No. 2
(Juli 2000), hh. 3-4.
[15]M. Kabir Hassan, dan Abdel-Hameed M.
Bashir, “Determinants of Islamic Banking Profitabilitas”.ERF paper , International
Journal. (2002), hh. 15-18.
[16]Nurul Huda, Edwin Nasution, Risza Idris dan Ranti
Wiliasih, “ Ekonmi Makro Islam” (Jakarta :Kencana, 2008) hlm. 21.
[17]“Pengenalan Inflasi,” http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/ Pengenalan+Inflasi/, akses 19 Maret 2012.
[18]M. Kabir Hassan dan Abdel-Hameed M. Bashir, , op cit.,
h. 18.
[19]Boediono, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro,
(Yogyakarta: BPFE UGM, 1995), h. 75.
[20]Sudin Haron dan Wan Nursofiza Wan Azmi, , op
cit., h. 8.
[21] Bambang
Sudiyatno, ”Peran Kinerja Perusahaan Dalam Menentukan Pengaruh Faktor
Fundamental Makro ekonomi, Resiko Sistematis, dan Kebijakan Perusahaan Terhadap
Nilai Perusahaan”, Desertasi, Universitas
Diponegoro Semarang,2010,hlm109.
[23] Sudin Haron dan
Wan Nursofiza Wan Azmi,, op cit., hlm. 8
[24]M. Burhan Bungin (2005) Metode Penelitian
Kuantitatif (Jakarta: Prenada Media), h. 49.
CARA SUKSES NGURUS IJAZAH Assalamualaikum saya bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah ijazah saya yang kemarin mulai dari SD sampai SMA saya hangus terbakar, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0853-2174-0123, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp/WA 0853-2174-0123, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsun selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....
BalasHapus1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
– Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
– Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
– Drop out takut dimarahin ortu
– IPK jelek, ingin dibagusin
– Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
– Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
– Dll.
2. PRODUK KAMI
Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
SARJANA (S1, S2)..
Hampir semua perguruan tinggi kami punya
data basenya.
UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
STIE SUKABUMI YAI
ISTN STIE PERBANAS
LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
STIMIK UKRIDA
UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
UNIVERSITAS SAHID DLL
3. DATA YANG DI BUTUHKAN
Persyaratan untuk ijazah :
1. Nama
2. Tempat & tgl lahir
3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke email kami.
4. IPK yang di inginkan
5. universitas yang di inginkan
6. Jurusan yang di inginkan
7. Tahun kelulusan yang di inginkan
8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
9. Semua data di kirim sesuai alamat kantor
10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
4. Biaya – Biaya
• SD = Rp. 1.500.000
• SMP = Rp. 2.500.000
• SMA = Rp. 3.000.000
• D3 = 6.000.000
• S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
(kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
• D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
(minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
• Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000
The Best Online Casinos (2021) | Play With $1000 Bonus
BalasHapusThe Best Online Casinos (2021) · 1. Red Dog Casino – Best Overall Casino Overall · 2. Ignition – Best Casino For Live Poker · 3. 카지노 사이트 쿠폰